Jumat, 05 Juli 2013

"Pengenalan DSLR & Fitur-fitur pentingnya"

         Camera DSLR, mungkin kamera ini sudah sering dikenal dan didengar masyarakat. Apalagi bagi kaula muda zaman sekarang. Kamera ini sering digunakan para fotografer-fotografer professional sampai fotografer pemula. Kamera ini banyak memiliki kelebihan dibanding kamera jenis lainnya, seperti kamera saku (digital pocket), TLR (Twin Lens Reflect), Lomo, kamera analog(manual),dll. DSLR adalah singkatan dari “Digital Single Lens Reflect”, artinya kamera ini hanya memiliki satu lensa dan sudah masuk dalam jenis digital. Kamera DSLR merupakan perkembangan dari kamera analog(manual) yang beralih menggunakan digital, sesuai dengan perkembangan zaman. Dahulunya kamera jenis ini memakai media film, karena perkembangan zaman kamera ini beralih kedigital meninggalkan era zaman media film.



       DSLR memiliki 3 kelas yakni, kelas Professional, Semi Professional, dan Pemula. Semua dibagi didalam kelas yang berbeda. Perbedaan kelas ini hanya dibedakan oleh fitur-fiturnya saja, semakin banyak fitur canggihnya maka kelasnya pun berbeda. Tapi cara mengoperasikan kamera DSLR sama saja walaupun berbeda kelasnya.

Hal-Hal penting di Kamera :
a.  Tombol Shutter ( tombol rana/ memotret)
b.  View finder (tempat mengintip objek)
c. Pengatur Diagfragma
d. Pengatur ISO
e. Tombol setting (Pengaturan)
f.  WB (white balance)
g. Display
h. Tombol Pct.style
i.  Tombol Matering, Dll

Fitur-fitur penting didalam Kamera DSLR sebagai pengatur Eksposure (pencahayaan), yaitu :

1.   Shutter Speed (Kecepatan Rana)

       Kecepatan rana adalah hal pokok yang penting didalam pengoperasian kamera. Disimbolkan dengan angka-angka (ex : 1/60s). Semakin cepat kecepatan rana (ex : 1/1000s) semakin kecil cahaya yang masuk kedalam kamera, sebaliknya semakin lambat kecepatan rana (ex : 1/5s) maka makin besar pula cahaya yang masuk kedalam kamera.
    Kecepatan rana memiliki prioritas utama, yaitu tentang membekukan objek gambar atau tidak membekukannya. Objek yang ditangkap dengan speed yang tinggi (ex : 1/1000s) dapat membekukan gambar, karena semakin cepat rana terbuka dan menutup semakin cepat daya tangkap cahaya dan semakin beku (diam) objek yang bergerak. Sebaliknya, jika objek ditangkap dengan speed yang rendah (ex : 1/5s) tidak dapat membekukan gambar yang bergerak, jika menangkap objek bergerak maka objek yang di shoot akan kabur dan terlihat goyang (Shake). Kecepatan lambat cocok digunakan untuk tehnik fotografi Slow Speed.

Contoh Foto dengan menggunakan Speed tinggi/Kecepatan tinggi :


Contoh Foto dengan menggunakan Speed lambat/Kecepatan lambat :



2.  Diagfragma/Bukaan Rana (F)

       Jika kita tadi bicara tentang kecepatan rana, maka sekarang kita bicarakan tentang Besar dan kecil nya bukaan rana. Artinya seberapa besar dan kecil lubang rana akan terbuka dan menangkap cahaya. Semakin besar bukaan lubang rana (ex : F 2,8), maka semakin besar cahaya yang masuk. Sedangkan jika bukaan lubang rana mengecil (ex : F 22), maka cahaya yang masuk sedikit.
       Prioritas dari diagfragma adalah, menentukan Depth Of Field “DOF” (Ruang Tajam). Ruang tajam artinya seberapa besar ruang yang terlihat tajam dan focus di bagian objek yang dituju. Menentukan ruang tajam bergantung pada besar kecil nya lubang rana yang terbuka, jika bukaan lubang rana besar (ex : F 2,8) maka ruang tajamnya akan menyempit, meyempit disini berarti area focus hanya berada pada objek yang dituju saja, sedangkan area lainnya akan terlihat seperti blur. Berbeda sebaliknya ketika menggunakan DOF luas atau bukaan rana yang kecil (ex : F 22), maka ruang tajamnya akan luas, luas artinya area focus hampir menyamai area focus dari objek yang dituju dan sama-sama terlihat focus walaupun sedikit mendekati saja.
Contoh Foto dengan menggunakan Diagfragma/bukaan besar (DOF sempit) :


Contoh Foto dengan menggunakan Diagfragma/bukaan kecil (DOF luas) :



3.  ISO

       ISO atau biasa disebut juga ASA adalah pengatur besar kecilnya cahaya. Tapi bagi saya ISO adalah media seperti kanvas pelukis yang mempunyai tingkatan tersendiri. Yakni, kanvas yang memiliki nilai paling bagus sampai paling jelek. ISO di simbolkan dengan angka-angka (ex : ISO 100), bagi saya ISO 100 adalah ISO yang paling bagus karena anggapan saya ISO 100 adalah ISO dengan model kanvas terbaik dan sangat terbaik dari kanvas lainnya. Semakin tinggi ISO yang dipakai semakin rendah kualitas kanvas yang kita pakai.ISO tinggi yang dianggap sebagai  Kanvas kurang bagus ditandai dengan semakin banyaknya noise didalam foto.

3 elemen diatas adalah sebagian dari hal yang paling utama di kamera, karena sebagai pengatur eksposure (pencahayaan) di kamera DSLR. 3 Elemen penting ini tersebut juga biasa dikenal sebagai “Segitiga Eksposure”.

"karya tulisan Pandu Yahya"
(Salam Jepret Jambi)
by Pandu Yahya

1 komentar:

  1. Kalo salah tolong berikan tanggapan anda, dan berikan komentar anda,, karena untuk maju bersama dan belajar bersama.. "niat berbagi adalah tujuan utama"..

    BalasHapus